RESUME FILM
“PATCH ADAMS”
Disusun
untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah
Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi Kesehatan
Oleh
:
Setyaningrum
Adi Kusuma
G1B013041
Kelas:
A
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
PENDAHULUAN
Patch Adam
adalah sebuah film yang diangkat berdasarkan kisah nyata tentang Dr. Hunter
“Patch” Adams yang terkenal dengan metode penyembuhannya yang tidak lazim dan
melawan pakem tradisional kedokteran. Film ini dimulai pada saat Hunter
mengalami depresi berat, namun secara sukarela masuk ke rumah sakit
jiwa lantaran ingin sembuh. Dia masuk ke Rumah Sakit Jiwa Virginia,
tepatnya di Rumah Sakit Fairfax.
Di rumah sakit jiwa,
Hunter dihadapkan dengan perilaku aneh bermacam-macam pasien. Setelah
beberapa hari di Rumah Sakit Fairfax, Hunter dikenalkan dengan pasien pria tua
yang mengalami sindrom kejeniusan, nama pria tua itu adalah “Arthur”. Pada
malam itu, Arthur mengajarkan Adams tentang “bagimana berpikir agar dapat
melihat sesuatu hal yang orang lain tak melihatnya”. Pada malam berikutnya, Hunter
membantu Rudy (teman sekamarnya) yang trauma dan takut terhadap hewan
kecil. Saat itu, Rudy ketakutan karena merasa ada tupai didekatnya padahal
tidak ada, lalu Hunter memberikan sugesti peperangan melawan Tupai
sehingga bangkitlah keberanian Rudy. Hal tersebut membuat Hunter mulai
menemukan jalan hidupnya. Di sana ia menikmati menolong pasien lain lantaran melihat dokter
dan staf bersikap kaku pada para pasien.
Sejak itu, Hunter bertekad melanjutkan universitas
di jurusan kedokteran agar dapat membantu banyak orang. Pasca keluar dari rumah
sakit, Hunter langsung mendaftarkan diri di salah satu universitas kedokteran,
yaitu Virginia Medical Univercity.
Menariknya, dia memakai nama Patch Adams (nama julukan dari rekan-rekannya di
Rumah Sakit Jiwa), bukan lagi Hunter Adams.
Di universitas
kedokteran, Patch melihat metode pengobatan yang diajarkan sangat kaku karena
hanya melihat sisi badaniah dan mengabaikan sisi rohaniah. Pada
tingkat 1, mahasiswa dilarang untuk berhubungan langsung dengan pasien, tetapi Patch
selalu menyempatkan datang ke rumah
sakit untuk melihat keadaan pasien-pasien yang berada dirumah sakit tersebut.
Upaya yang dilakukan Patch dimulai dengan masuk ke kamar pasien anak-anak
dengan penyakit kanker. Patch mendekati seorang anak, kemudian tersenyum
dan menyapa dengan mimik muka lucu. Anak itu tertawa. Anak-anak lain di bangsal
itu mendengar lalu menoleh. Patch kemudian mulai melucu bagaikan badut. Semua
anak bersorak. Mereka tertawa terpingkal-pingkal hingga melompat-lompat di
ranjang. Patch melihat metodenya itu ternyata sangat relevan.
Para perawat rumah sakit dan rekan kampusnya sangat
antusias melihat tindakan Patch yang memberi kemudahan sekaligus pelajaran baru
bagi mereka dalam upaya untuk menangani pasien. Sayangnya, tindakannya itu
diketahui oleh dokter sekaligus dekan
di universitasnya, dr. Dean Walcott, hingga akhirnya Patch diberi sanksi agar tidak datang ke rumah
sakit karena telah mengganggu pasien dan membuat onar di rumah sakit.
Perjuangan Patch tidak berhenti disitu saja, dia mulai mencari dukungan dari
rekannya untuk bisa mendukung misinya, dan akhirnya dukungan itu dia
peroleh.
Kemudian pada suatu
malam, Patch serta rekannya (Truman Schiff dan Carin Fisher) menuju ruangan pasien
bernama “Jackie’. Jackie adalah pasien berusia lanjut yang memiliki hoby
safari. Patch mencoba memberikan kondisi peperangan dengan balon dan senjata
mainan agar pasien mengingat kembali tentang safari yang pernah dilakukan
sehingga dapat mengurangi beban kesakitannya. Lagi-lagi, Patch melihat metodenya
itu ternyata sangat relevan.
Pada hari berikutnya,
Patch mencoba masuk ke ruang seorang pasien laki-laki penderita kanker pancreas
bernama “Bill”. Sebelumnya, tidak ada satu orang pun di rumah sakit yang dapat berbicara
dengan Bill karena sifatnya kasar. Patch mencoba memberikan hiburan, tetapi si pasien
sangat marah dan sangat merasa terganggu. Keesokan harinya, Patch mencoba masuk
kembali ke kamar Bill dengan memakai baju peri dan menghibur, hingga akhirnya
Bill dapat tertawa. Berkat
komunikasi yang baik, akhirnya terjalin hubungan yang sangat dekat antara Bill
dan Patch, hal ini terbukti sebelum menunggal Bill ingin bertemu dengan Patch,
dimana Bill meminta Patch untuk menyanyikan sebuah lagu untuknya.
Di universitas
kedokteran, Patch memiliki nilai yang jauh di atas rata-rata, tetapi hal itu membawa kecurigaan kepada dr. Dean Walcott
karena Patchs tidak pernah tampak belajar dan sering berkunjung ke rumah sakit.
Selain itu, dr. Walcott menentang keras aksi pendekatan kepada pasien yang
dilakukan Patch. Menurutnya, dokter tidak bisa berada satu level dengan pasien
dan Patch tidak bisa terus mengembangkan teori kemanusiaannya tersebut karena
tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan dokter selama ini. Tetapi, Patch
tidak peduli kecaman dari dr. Walcott.
Pada suatu malam, Patch
melihat suatu kejanggalan pelayanan administrasi kesehatan di rumah sakit,
yaitu seorang wanita yang tidak bisa melihat keadaan anaknya karena ia tidak
bisa mengisi formulir. Lalu ia bertekad untuk membuat rumah sakit gratis yang
menggunakan humor sebagai pengobatan utama serta dokter dan pasien bekerja
bersama-sama.
Tekad Patch terwujud berkat bantuan Arthur. Dengan
bantuan tersebut, Patch membuka tempat pengobatan gratis serta mengorganisir
teman-teman kuliahnya untuk bergabung secara sukarela memberikan pelayanan
kesehatan gratis bagi masyarakat. Sampai di suatu hari, karena kebanyakan
pasien yang rawat-inap, mereka kekurangan kamar tidur dan obat-obatanm,
sehingga mengharuskan mereka untuk meminjam dari rumah sakit. Aksi mereka pun diketahui
dr. Walcott, akhirnya dia dituduh melanggar perataran kampus karena membuka tempat
praktek tanpa izin.
Ulah tersebut mengakibatkan Patch diajukan ke dewan kehormatan kedokteran
sampai ke sebuah persidangan. Untuk dapat bertahan dan dapat melanjutkan
universitasnya, dia pun mengambil arsip hasil belajarnya untuk dapat di jadikan
bahan pertimbangan di sidang. Beberapa hari kemudian, sidang pun di langsungkan.
Dalam sidang tersebut, Patch memberikan penjelasan secara rasional dan sangat
ilmiah sehingga dewan senator kampus tidak menemukan alasan pengeluarannya, Patch
tidak jadi dikeluarkan dari kampus.
Tiga tahun kemudian, dia berhasil meraih gelar
dokter, dan membuka praktik yang dijalani bersama rekan-rekannya selama 12
tahun dan merawat lebih dari 15.000 pasien tanpa pembayaran dengan asuransi
malapraktik dan fasilitas normal. Dia membeli tanah seluas 42,5 hektar di VIRGINA
BARAT dan membangun Rumah Sakit
Gensundheit . Sekarang lebih dari 1000 dokter mendaftarkan diri dengan
meninbggalkan praktek mereka dan bergabung dengan Patch.
PEMBAHASAN
Film Patch Adams ini memiliki banyak pesan moral,
terutama dalam komunikasi kesehatan. Komunikasi kesehatan didefinisikan sebagai
semua jenis komunikasi manusia yang isinya pesannya berkaitan dengan
kesehatan. Dalam film ini, dokter
sebagai komunikator dan pasien adalah sebagai komunikan. Komunikasi kesehatan
antara dokter dan pasien yang dulu menganut pola paternalistik dengan dokter
pada posisi yang lebih dominan sudah saatnya diubah menjadi setara antara
dokter dan pasien. Sebagai tenaga kesehatan, misalnya dokter, diperlukan adanya
komunikasi yang efektif antara dokter
dengan pasien agar terjalin komunikasi yang baik sehingga dokter dapat memahami pasien lebih mendalam
dan lebih mudah untuk menentukan dengan cara yang bagaimana untuk memulihkan
pasien karena setiap pasien memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Seperti semua jenis komunikasi antar manusia,
komunikasi kesehatan dapat mengambil berbagai bentuk dan terjadi dalam konteks
yang berbeda. Perbedaan dasar dalam semua komunikasi antara manusia seperti,
komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal.
1.
Komunikasi verbal,
yaitu komunikasi yang menggunakan lambang atau symbol bahasa. Seorang dokter
yang berusaha untuk membentuk hubungan baik dan hubungan persahabatan dengan
pasien akan lebih efektif daripada dokter yang terus-menerus berkonsultasi
secara formal (tidak akrab dan tidak bersahabat). Dalam film, komunikasi verbal
dipraktikan Patch dengan sering melakukan kunjungan ke ruang pasien, Patch
ramah dan mau berkomunikasi akrab dengan pasien, serta mau mendengarkan kebutuhan pasien.
2.
Komunikasi non verbal, yaitu komunikasi yang
menggunakan pesan-pesan untuk melukiskan peristiwa di luar kata-kata terucap,
misalnya dengan mimik muka dan gesture tubuh. Secara khusus, ekspresi
non-verbal menjadi elemen paling penting dalam membangun dan memelihara hubungan
dokter dan pasien yang baik. Dalam film,
komunikasi non verbal dipraktikan Patch dengan selalu tersenyum kepada pasien
dan mau merangkul pasien yang sedang
sakit.
Menurut Cultip, dalam komunikasi terdapat 7 metode peningkatan intensitas
penerimaan pesan atau “7C”, yaitu: Credibility, Context, Content, Clarity, Continuity, Consitency dan
Capability.
1.
Credibility
Maksudnya adalah komunikator yang
bersifar kredibel, terdiri dari beberapa unsur yaitu:
a. Good Intention, yang
berarti komunikator harus memiliki itikad baik ketika berkomunikasi. Dalam
film, Patch benar-benar memiliki itikad baik untuk menolong pasien. Patch
memahami kondisi psikis pasien, sehingga dapat membuat pasien tertawa dan
meringankan rasa sakit mereka.
b. Trust Worthiness, berarti
kelayakan untuk dipercaya. Petugas kesehatan dalam menyampaikan pesan kesehatan
harus meyakinkan. Dalam film, Patch yang menjelaskan manfaat tertawa kepada
dosen Walcott sehingga pasien percaya terhadapnya.
c. Competence or
Expertness, berarti keahlian. Pesan yang
disampaikan harus sesuai dengan keahlian ataupun orang yang menyampaikan pesan
harus seorang yang ahli di bidangnya. Dalam film, Patch adalah mahasiswa
kedokteran yang pintar sehingga pasien dapat menerima pesan yang dia sampaikan.
d. Personality, berarti
kepribadian. Petugas kesehatan harus memiliki kepribadian yang baik, bersikap
sesuai etika tenaga kesehatan agar pasienpun dengan senang hati menerima pesan
yang disampaikan. Seperti penyampaian pesan yang dicontohkan oleh Patch yang
selalu tersenyum, bersikap ramah, supel dan menghargai dalam mengobati pasien.
e. Character,
berarti watak. Petugas kesehatan harus memiliki watak yang baik, seperti
kejujuran. Dalam film, Patch selalu jujur dalam menyampaikan informasi, tidak
dibuat-buat ataupun mengada-ada. Seperti pada adegan Patch berjanji mewujudkan
fantasi nenek yang ingin mandi di kolam mie, Patch berkata jujur dengan
menepati janjinya.
f.
Dynamic,
berarti kondisi dinamika yang tinggi. Petugas kesehatan yang telah memiliki jam
terbang tinggi dalam hal menolong pasien, maka akan lebih dipercaya. Patch
sejak di rumah sakit jiwa telah mengobati teman-temannya. Dia juga berhasil
meringankan rasa sakit pasien penyakit kanker baik dari anak-anak, dewasa
hingga lansia. Setiap hari berkomunikasi secara intens dengan pasien sehingga
pasien dapat menerima pesan yang disampaikan.
2.
Context
Merupakan
kesesuaian pesan dengan kenyataan masyarakat.
Dalam film, Patch berpendapat bahwa humor adalah hal yang sesuai untuk
meringankan rasa sakit pasien. Hal tersebut dia buktikan dengan berperan
sebagai badut untuk menghibur pasien anak-anak penderita kanker yang selalu
berkutat dengan mesin terapi dan merasakan penderitaan.
3.
Content
Yaitu
penggunaan kata sesuai audience. Ketika patch melakukan komunikasi terhadap
pasien-pasien dirumah sakit, patch menyesuaikan dengan keadaan pasien. Patch
berdandan seperti badut ketika melakukan komunikasi dengan pasien anak-anak.
Selain itu, Patch memberikan komunikasi terhadap jackie, pasien usian lanjut
yang gemar bersafari, yaitu dengan mensimulasikan ruangan pasien seperti tempat
safari beserta senjata mainannya sehingga lebih menarik dan lebih mudah
ditangkap oleh komunikan atau pasien.
Merupakan
perumusan yang disampaikan jelas, terperinci dan tidak membingungkan. Terlihat
dalam adegan Patch menjelaskan bahwa tertawa dapat meningkatkan kualitas hidup
seseorang. Alasan yang disampaikan tentang manfaat tertawa bagi kesehatan
jelas, rinci dan tidak membingungkan.
5.
Continuity
Merupakan
pesan yang diulang-ulang tetapi bervariasi dalam penyampainnya. Continuity
seperti pendekatan komunikasi patch adams ketika menyampaikan pesan kepada Bill
sangat marah terhadap kedatangan patch ke dalam ruangannya. Setelah diusir oleh
pasien laki-laki itu, patch tidak berhenti, kemudian patch mencoba
pendekatannya dilain waktu dengan cara yang berbeda yaitu dengan memakai kostum
peri dan muka polosnya sambil berbicara berbagai nasihat sampai si pasien
tertawa dan mulai menerima komunikasi yang dibangun patch.
6.
Consitency
Yaitu
pesan tidak bertentangan dari awal sampai akhir. Dari awal hingga akhir cerita,
Patch selalu mengatakan bahwa penyembuhan dapat dicapai dengan peningkatan
kualitas hidup bukan dengan memperpanjang hidup. Patch tidak menyerah untuk
menjalankan misinya walaupun banyak rintangan.
7.
Capability
Artinya
komunikator mampu menjelaskan dengan jelas dan akurat.
a.
Pesan dirancang untuk
menarik perhatian. Hal tersebut dilakukan Patch yang menjadi badut agar menarik
perhatian anak penderita kanker sehingga lupa akan sakitnya.
b.
Menggunakan
simbol-simbol yang sesuai dengan komunikan, seperti simbol Patch tersenyum
dengan pasien sebagai tanda keakraban.
c.
Memberikan motivasi dan
solusi. Dalam film, Patch memotivasi kakek dan nenek yang sedang sakit parah
dengan mewujudkan imajinasinya agar merasa dianggap dan dibutuhkan sehingga
bisa teratur menjalani pengobatan. Patch juga memberikan solusi agar tercapai
kesembuhan adalah peningkatan kualitas hidup bukan mempertahankan hidup.
d.
Adanya perimpitan
kepentingan. Menurut Patch tertawa dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Patch menerapkan metode humor dalam pengobatan untuk membuat pasien merasa
gembira sehingga mereka bisa tertawa dan tidak merasa sakit.
KESIMPULAN
1.
Film Patch Adams
memberikan pelajaran yang sangat berharga dan memberikan makna dalam bidang
komunikasi kesehatan. Dari seluruh jalan cerita film tersebut menceritakan
bahwa metode pengobatan pasien hendaknya tidak hanya melihat sisi badaniah
saja, melainkan harus memperhatikan juga sisi rohaniahnya. Dan tujuan dari
langkah kedokteran adalah peningkatan kualitas hidup, bukan hanya memperpanjang
hidup
2.
Sebagai tenaga
kesehatan, diperlukan adanya komunikasi komunikasi verbal dan non verbal agar
komunikasi dapat efektif sehingga
penyampaian pesan dapat diterima oleh pasien.
3.
Dalam komunikasi,
hendaknya menggunakan metode “7C”. Metode “7C” meliputi credibility, content, context, clarity,
continuity, consistency dancapability. Metode tersebut perlu
dilakukan petugas kesehatan ketika berkomunikasi dengan pasien dalam rangka
peningkatan intensitas penerimaan pesan oleh pasien.
4.
Seorang ahli kesehatan
masyarakat sangat perlu memahami dan mengaplikasikan komunikasi kesehatan
terhadap masyarakat. Sehingga program komunikasi, informasi dan edukasi
kesehatan dapat tercapai.
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar