Jumat, 14 November 2014

PENGENALAN ALAT










Disusun oleh :
Rizky Dhahifa Wahyuni                G1B013032
Setyaningrum Adi Kusuma           G1B013041
Nur Laily                                        G1B013061
Dina Pratiwi                                   G1B013078
Aminah Tri Wulandari                   G1B013082
Kelompok           : 3
Rombongan        : I
Asisten                : Eka Sindy Pradanti


LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
      UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014

I.              PENDAHULUAN


A.            Latar Belakang
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan melaksanakannya selain itu kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau ditiru kembali (Braddy, 1995).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000).
Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan memeriksa alat-alat yang akan digunakan. Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian, misalnya praktikan memeriksa alat tersebut apa ada yang cacat atau rusak. Untuk memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair kita sering menghadapi suatu kesulitan yang mungkin disebabkan oleh tekanan biasa yang mempengaruhi dalam menentukan volume cairan itu dengan tepat. Maka dari itu dapat digunakan pipet dan buret yang gunanya untuk memindahkan volume cairan (Arifin, 1996).
Analisis tidak boeh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis. Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan tipis, tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah yang tercemar, air tidak terbuang, secara seragam dari permukaan kaca, tetap menyisakan tetesan yang kecil yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan Erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik. Pipet, buret, atau labu volumetric mungkin memerlukan larutan detergen panas untuk bisa benar-benar bersih. Jika permukaan kaca itu masih membuang airnya secara seragam mungkin perlu digunakan larutan pembersih, yang sifat oksidasi kuatnya dapat memastikan kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan alat ini hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling dan akhirnya mongering sendiri (Day dan Underwood, 1999).
Dalam pengukuran harus diperhatikan dua hal yaitu kesalahan pengukuran dengan alat ukur terutama jenis ukur, misalnya mengukur massa zat dalam satuan gram sedangkan timbangan analitis sampai milligram. Jika sejumlah zat ditimbang dengan kedua timbangan maka didalam jumlah angka yang berbeda. Jumlah digit dari pengukuran yang menyangkut masalah kecermatan dan ketelitian (Syukri, 1994).
Kebenaran hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan di laboratorium. Data yang diperoleh mungkin sesuai dengan hipotesis tetapi mungkin juga tidak. Jika tidak, berarti kesalahan mungkin saja terjadi pada percobaan atau hipotesisnya yang keliru. Ada hipotesis, seperti yang dirumuskan Einstein, belum dapat diuji kebenarannyasampai saat ini, karena keterbatasan alat dan kemampuan manusia. Suatu penelitian memerlukan dana, tenaga dan waktu yang banyak, maka kesalahan hipotesis akan mengakibatkan percobaan yang dilakukan sia-sia. Oleh karena itu penanganannya harus sesuai dengan petunjuk. Demikian juga dengan pemakaian alat laboratorium yang sebagian terbuat dari gelas yang mudah pecah (Syukri, 1999).

B.            Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat.



II.           MATERI DAN METODE


A.            Materi
 Berikut daftar alat-alat mikrobiologi yang perlu dikenal :
1.             Alat-alat elektrik
·               Mikroskop cahaya
·               Autoklaf
·               Inkubator
·               Hot plate dan stirrer
·               Biological Safety Cabinet (BSC)
·               Milipore
·               Oven
2.             Alat-alat gelas dan keramik
·               Cawan petri
·               Pipet ukur
·               Pipet tetes
·               Tabung reaksi
·               Labu Erlenmeyer
·               Mortar dan pestle
·               Beaker glass
·               Pembakar Bunsen
·               Gelas ukur
·               Drugalsky
·               Tabung durham
·               Glass beads
·               Object dan cover glass
·               Mikrometer
·               Haemocytometer
3.             Alat-alat non gelas
·               Jarum inokulum/ose
·               Pinset
·               Rak tabung
·               pH universal
·               Filler/Rubber bulb
·               Sprayer
·               Dandang/Arnold Steam Sterilizer
Bahan :
·               Minyak imersi
·               Minyak xylol


B.            Metode
Rombongan dibagi menjadi 8 kelompok. Rata-rata 1 kelompok beranggotakan 5 orang praktikan. Dan praktikum dilakukan dengan cara berkeliling mendatangi pos-pos yang telah disediakan. Pada setiap pos sudah ada asisten praktikum yang akan menjelaskan tentang alat yang harus diketahui oleh praktikan.



III.        HASIL


A.            Alat Elektrik
No.
Nama Alat
Gambar
Fungsi
Keterangan
1.
Mikroskop cahaya
Melihat sel mikroorganisme dan mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
1.    Eyepiece / oculars (lensa okuler)
2.    Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif)
3.    Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
4.    Stage (meja benda)
5.    Condenser
6.    Objective lense (lensa objektif)
7.    Brightness adjustmet knob (pengatur kekuatan lampu)
8.    Main switch (tombol on-off)
9.    Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter)
10.    Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11.    Specimen holder (penjepit specimen)
12.    Illuminator (sumber cahaya)
13.    Vertical feed knob (sekrup pengatur vertical)
14.    Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal)
15.    Coarse focus knob (sekrup focus kasar)
16.    Fine focus knob (sekrup focus halus)
17.    Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18.    Condenser adjustment knob (sekrup pengatur condenser)
2.
Autoklaf
Mensterilkan berbagai macam alat dan bahan menggunakan uap air panas bertekanan.
1.    Timer
2.    Katup pengeluaran uap
3.    Pengukur tekanan
4.    Klep pengaman
5.    Tombol on-off
6.    Termometer
7.    Dinding autoklaf
3.
Inkubator
Menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
1.    Handle pintu
2.    Pengatur suhu
3.    Penunjuk suhu
4.
Hot plate dan stirrer
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan dan pemanasan.
1.    Pengatur suhu
2.    Pengatur kecepatan
3.    Hot plate
4.    Tombol power
5.    Batang magnet
5.
Biological Safety Cabinet (BSC)
Bekerja secara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara.
1.    Tombol power
2.    Hepofilter
3.    Kaca penutup
4.    Lampu UV
5.    Lampu hoerescent
6.    Hepofiltered air
6.
Milipore
Menyaring larutan, membran filter untuk bahan cair.
1.    Flask
2.    Fanel
3.    Conector
7.
Oven
Untuk mensterilisasi dengan menggunakan panas kering.
1.    Tombol power
2.    Pengatur suhu
3.    Timer
4.    Indikator suhu

B.            Alat Gelas dan Keramik
No.
Nama Alat
Gambar
Fungsi
Keterangan
1.
Cawan petri
Membiakkan mikroorganisme.

2.
Pipet ukur
Memindahkan larutan dengan volume yang sudah diketahui.
1.    Skala millimeter
3.
Pipet tetes
Memindahkan larutan dengan volume yang tidak diketahui.
1.    Gelas tube
2.    Spuit
4.
Tabung reaksi
Untuk uji-uji biokimiawi dan untuk menumbuhkan mikroba.
1.    Mulut tabung
2.    Badan tabung
5.
Labu erlenmeyer
Menampung larutan bahan cairan serta untuk meracik dan menghomogenkan bahan atau media.
1.    Mulut tabung
6.
Mortar dan pestle
Menumbuk materi padat yang akan digunakan.
1.    Mortar
2.    Pastle
7.
Beaker glass
Menampung akuades dan cairan lainnya.
1.    Skala millimeter

8.
Pembakar bunsen
Menciptakan suasana aseptis.
1.    Tutup
2.    Sumbu
3.    Spirtus
9.
Gelas ukur
Memindahkan larutan dengan volume tertentu.
1.    Mulut gelas
2.    Skala millimeter
3.    Glass plate
10.
Drugalsky
Menyebarkan cairan dipermukaan agar bakteri tersebar merata.
1.    Roud handle
2.    Siku L
11.
Tabung durham
Untuk menjebak gas yang terbentuk akibat metabolism bakteri yang diujikan.
1.    Mulut tabung
2.    Badan tabung
12.
Glass beads
Meratakan suspense biakan di atas permukaan agar dengan cara menggoyang.

13.
Objek glass
Meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop.

14.
Cover glass
Untuk menutup objek glass.

15.
Mikrometer
Untuk menentukan ukuran mikroba yang sangat kecil.
1.    Mikrometer objektif
2.    Micrometer okuler
16.
Haemocyto-meter
Menghitung jumlah bakteri dalam satuan psi yang sangat kecil.
1.    Counting chamber
2.    Coverslip
3.    Chamber

C.            Alat Non Gelas
No.
Nama Alat
Gambar
Fungsi
Keterangan
1.
Jarum inokulum atau ose
Memindahkan biakan untuk ditanam ke media baru biakan atau pertumbuhan.

2.
Pinset
Mengambil benda dengan cara menjepit benda tersebut.

3.
Filler/rubber bulb
Untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur.
1.    Katup aspirate
2.    Katup suction
3.    Katup exhaust
4.
pH indikator universal
Mengukur atau mengetahui pH suatu larutan.
1.    Kertas pH
2.    Indikator pH
3.    Box indikator
5.
Rak tabung
Meletakkan tabung reaksi.

6.
Sprayer
Menciptakan suasana aseptis.

7.
Dandang/
Arnold Steam Sterilizen
Untuk mensterilkan alat yang akan digunakan dengan uap air panas.

8.
Minyak imersi
Meningkatkan index bias lensa objektif.

9.
Minyak xylol
Membersihkan sisa minyak imersi.


  

IV.         DAFTAR PUSTAKA


Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif . Edisi Revisi Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.

Subroto, J. 2000. “Buku Pintar Alat Laboratorium”. Aneka : Solo.

Syukri, S. 1999. “Kimia Dasar Jilid I”. ITB : Bandung.




0 komentar:

Posting Komentar