PENGENALAN ALAT
Disusun oleh :
Rizky Dhahifa Wahyuni G1B013032
Setyaningrum Adi Kusuma G1B013041
Nur Laily G1B013061
Dina Pratiwi G1B013078
Aminah Tri Wulandari G1B013082
Kelompok : 3
Rombongan : I
Asisten : Eka Sindy Pradanti
LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam
ilmu pengetahuan, kita juga akan melaksanakannya selain itu kita juga akan
melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu
langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal
ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat
dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat
diulangi atau ditiru kembali (Braddy, 1995).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita
harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan
praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan
percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan
kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang
kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman
seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet,
buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa
bersih benar (Day & Underwood, 1998).
Alat-alat
laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam diantaranya alat
pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa,
gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin).
Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas
harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas
wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu
takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan
alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas
saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan
fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan
praktikum (Subroto, 2000).
Sebelum
melakukan praktikum, hendaknya praktikan memeriksa alat-alat yang akan
digunakan. Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan
kehati-hatian, misalnya praktikan memeriksa alat tersebut apa ada yang cacat
atau rusak. Untuk memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair kita sering
menghadapi suatu kesulitan yang mungkin disebabkan oleh tekanan biasa yang
mempengaruhi dalam menentukan volume cairan itu dengan tepat. Maka dari itu
dapat digunakan pipet dan buret yang gunanya untuk memindahkan volume cairan
(Arifin, 1996).
Analisis
tidak boeh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang
tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis.
Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan
tipis, tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah
yang tercemar, air tidak terbuang, secara seragam dari permukaan kaca, tetap
menyisakan tetesan yang kecil yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil
dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan Erlenmeyer
paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik. Pipet, buret, atau
labu volumetric mungkin memerlukan larutan detergen panas untuk bisa
benar-benar bersih. Jika permukaan kaca itu masih membuang airnya secara
seragam mungkin perlu digunakan larutan pembersih, yang sifat oksidasi kuatnya
dapat memastikan kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan
alat ini hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan
sedikit air suling dan akhirnya mongering sendiri (Day dan Underwood, 1999).
Dalam
pengukuran harus diperhatikan dua hal yaitu kesalahan pengukuran dengan alat
ukur terutama jenis ukur, misalnya mengukur massa zat dalam satuan gram
sedangkan timbangan analitis sampai milligram. Jika sejumlah zat ditimbang
dengan kedua timbangan maka didalam jumlah angka yang berbeda. Jumlah digit
dari pengukuran yang menyangkut masalah kecermatan dan ketelitian (Syukri,
1994).
Kebenaran
hipotesis dapat diketahui setelah diuji dengan percobaan di laboratorium. Data
yang diperoleh mungkin sesuai dengan hipotesis tetapi mungkin juga tidak. Jika
tidak, berarti kesalahan mungkin saja terjadi pada percobaan atau hipotesisnya
yang keliru. Ada hipotesis, seperti yang dirumuskan Einstein, belum dapat diuji
kebenarannyasampai saat ini, karena keterbatasan alat dan kemampuan manusia.
Suatu penelitian memerlukan dana, tenaga dan waktu yang banyak, maka kesalahan
hipotesis akan mengakibatkan percobaan yang dilakukan sia-sia. Oleh karena itu
penanganannya harus sesuai dengan petunjuk. Demikian juga dengan pemakaian alat
laboratorium yang sebagian terbuat dari gelas yang mudah pecah (Syukri, 1999).
B.
Tujuan
Tujuan dari
praktikum kali ini adalah untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap
alat.
II.
MATERI DAN METODE
A.
Materi
Berikut daftar alat-alat
mikrobiologi yang perlu dikenal :
1.
Alat-alat elektrik
·
Mikroskop cahaya
·
Autoklaf
·
Inkubator
·
Hot plate dan stirrer
·
Biological Safety Cabinet
(BSC)
·
Milipore
·
Oven
2.
Alat-alat gelas dan
keramik
·
Cawan petri
·
Pipet ukur
·
Pipet tetes
·
Tabung reaksi
·
Labu Erlenmeyer
·
Mortar dan pestle
·
Beaker glass
·
Pembakar Bunsen
·
Gelas ukur
·
Drugalsky
·
Tabung durham
·
Glass beads
·
Object dan cover glass
·
Mikrometer
·
Haemocytometer
3.
Alat-alat non gelas
·
Jarum inokulum/ose
·
Pinset
·
Rak tabung
·
pH universal
·
Filler/Rubber bulb
·
Sprayer
·
Dandang/Arnold Steam Sterilizer
Bahan :
·
Minyak imersi
·
Minyak xylol
B.
Metode
Rombongan
dibagi menjadi 8 kelompok. Rata-rata 1 kelompok beranggotakan 5 orang praktikan.
Dan praktikum dilakukan dengan cara berkeliling mendatangi pos-pos yang telah disediakan.
Pada setiap pos sudah ada asisten praktikum yang akan menjelaskan tentang alat
yang harus diketahui oleh praktikan.
III.
HASIL
A.
Alat Elektrik
No.
|
Nama Alat
|
Gambar
|
Fungsi
|
Keterangan
|
1.
|
Mikroskop cahaya
|
|
Melihat sel mikroorganisme
dan mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
|
1. Eyepiece
/ oculars (lensa okuler)
2. Revolving
nosepiece (pemutar lensa objektif)
3. Observation
tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
4. Stage
(meja benda)
5. Condenser
6. Objective
lense (lensa objektif)
7. Brightness
adjustmet knob (pengatur kekuatan lampu)
8. Main
switch (tombol on-off)
9. Diopter
adjustmet ring (cincin pengatur diopter)
10. Interpupillar
distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen
holder (penjepit specimen)
12. Illuminator
(sumber cahaya)
13. Vertical
feed knob (sekrup pengatur vertical)
14. Horizontal
feed knob (sekrup pengatur horizontal)
15. Coarse
focus knob (sekrup focus kasar)
16. Fine
focus knob (sekrup focus halus)
17. Observation
tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18.
Condenser adjustment knob
(sekrup pengatur condenser)
|
2.
|
Autoklaf
|
|
Mensterilkan berbagai
macam alat dan bahan menggunakan uap air panas bertekanan.
|
1.
Timer
2.
Katup pengeluaran uap
3.
Pengukur tekanan
4.
Klep pengaman
5.
Tombol on-off
6.
Termometer
7.
Dinding autoklaf
|
3.
|
Inkubator
|
|
Menginkubasi atau
memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
|
1.
Handle pintu
2.
Pengatur suhu
3.
Penunjuk suhu
|
4.
|
Hot plate dan stirrer
|
|
Untuk menghomogenkan
suatu larutan dengan pengadukan dan pemanasan.
|
1.
Pengatur suhu
2.
Pengatur kecepatan
3.
Hot plate
4.
Tombol power
5.
Batang magnet
|
5.
|
Biological Safety Cabinet (BSC)
|
|
Bekerja secara aseptis
karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara.
|
1.
Tombol power
2.
Hepofilter
3.
Kaca penutup
4.
Lampu UV
5.
Lampu hoerescent
6.
Hepofiltered air
|
6.
|
Milipore
|
|
Menyaring larutan,
membran filter untuk bahan cair.
|
1.
Flask
2.
Fanel
3.
Conector
|
7.
|
Oven
|
|
Untuk mensterilisasi
dengan menggunakan panas kering.
|
1.
Tombol power
2.
Pengatur suhu
3.
Timer
4.
Indikator suhu
|
B.
Alat Gelas dan Keramik
No.
|
Nama Alat
|
Gambar
|
Fungsi
|
Keterangan
|
1.
|
Cawan petri
|
|
Membiakkan
mikroorganisme.
|
|
2.
|
Pipet ukur
|
|
Memindahkan larutan
dengan volume yang sudah diketahui.
|
1.
Skala millimeter
|
3.
|
Pipet tetes
|
|
Memindahkan larutan
dengan volume yang tidak diketahui.
|
1.
Gelas tube
2.
Spuit
|
4.
|
Tabung reaksi
|
|
Untuk uji-uji
biokimiawi dan untuk menumbuhkan mikroba.
|
1.
Mulut tabung
2.
Badan tabung
|
5.
|
Labu erlenmeyer
|
|
Menampung larutan
bahan cairan serta untuk meracik dan menghomogenkan bahan atau media.
|
1.
Mulut tabung
|
6.
|
Mortar dan pestle
|
|
Menumbuk materi padat
yang akan digunakan.
|
1.
Mortar
2.
Pastle
|
7.
|
Beaker glass
|
|
Menampung akuades dan
cairan lainnya.
|
1.
Skala millimeter
|
8.
|
Pembakar bunsen
|
|
Menciptakan suasana
aseptis.
|
1.
Tutup
2.
Sumbu
3.
Spirtus
|
9.
|
Gelas ukur
|
|
Memindahkan larutan
dengan volume tertentu.
|
1.
Mulut gelas
2.
Skala millimeter
3.
Glass plate
|
10.
|
Drugalsky
|
|
Menyebarkan cairan
dipermukaan agar bakteri tersebar merata.
|
1.
Roud handle
2.
Siku L
|
11.
|
Tabung durham
|
|
Untuk menjebak gas
yang terbentuk akibat metabolism bakteri yang diujikan.
|
1.
Mulut tabung
2.
Badan tabung
|
12.
|
Glass beads
|
|
Meratakan suspense
biakan di atas permukaan agar dengan cara menggoyang.
|
|
13.
|
Objek glass
|
|
Meletakkan preparat
yang akan diamati dengan mikroskop.
|
|
14.
|
Cover glass
|
|
Untuk menutup objek
glass.
|
|
15.
|
Mikrometer
|
|
Untuk menentukan
ukuran mikroba yang sangat kecil.
|
1.
Mikrometer objektif
2.
Micrometer okuler
|
16.
|
Haemocyto-meter
|
|
Menghitung jumlah
bakteri dalam satuan psi yang sangat kecil.
|
1.
Counting chamber
2.
Coverslip
3.
Chamber
|
C.
Alat Non Gelas
No.
|
Nama Alat
|
Gambar
|
Fungsi
|
Keterangan
|
1.
|
Jarum inokulum atau ose
|
|
Memindahkan biakan untuk
ditanam ke media baru biakan atau pertumbuhan.
|
|
2.
|
Pinset
|
|
Mengambil benda dengan cara
menjepit benda tersebut.
|
|
3.
|
Filler/rubber bulb
|
|
Untuk menyedot larutan yang
dapat dipasang pada pangkal pipet ukur.
|
1. Katup
aspirate
2. Katup
suction
3. Katup
exhaust
|
4.
|
pH indikator universal
|
|
Mengukur atau mengetahui pH
suatu larutan.
|
1. Kertas
pH
2. Indikator
pH
3. Box
indikator
|
5.
|
Rak tabung
|
|
Meletakkan tabung reaksi.
|
|
6.
|
Sprayer
|
|
Menciptakan suasana aseptis.
|
|
7.
|
Dandang/
Arnold Steam Sterilizen |
|
Untuk mensterilkan alat yang
akan digunakan dengan uap air panas.
|
|
8.
|
Minyak imersi
|
|
Meningkatkan index bias lensa
objektif.
|
|
9.
|
Minyak xylol
|
|
Membersihkan sisa minyak
imersi.
|
|
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi
Kelima”. Jilid Pertama. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood.
1998. Analisis Kimia Kualitatif .
Edisi Revisi Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.
Subroto, J. 2000. “Buku Pintar Alat Laboratorium”.
Aneka : Solo.
Syukri, S. 1999. “Kimia Dasar Jilid I”. ITB :
Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar